Managed Cloud Server Indonesia adalah layanan cloud server (server berbasis komputasi awan) atau menggunakan VPS Cloud Tradisional yang dikelola sepenuhnya oleh penyedia layanan. Artinya, pengguna tidak perlu repot mengurus aspek teknis server seperti instalasi sistem operasi, keamanan, pembaruan software, backup, monitoring, dan lain-lain—semua itu diurus oleh penyedia layanan. Penyedia layanan dalam hal ini adalah AtriumHosting.com
Setup sistem operasi (Linux, Windows, dsb.)
Konfigurasi web server (Apache, Nginx)
Instalasi panel kontrol (cPanel, Plesk, Webmin, dsb.)
Update sistem secara berkala
Patch keamanan (security patches)
Optimasi performa OS
Firewall dan pengaturan akses (misalnya blokir IP mencurigakan)
Proteksi DDoS (Distributed Denial of Service)
Pemantauan aktivitas mencurigakan / malware scanning
Konfigurasi SSL (HTTPS)
Backup otomatis secara berkala (harian, mingguan, dll)
Fitur restore cepat jika terjadi kerusakan atau kehilangan data
Monitoring server 24/7 (uptime, penggunaan CPU/RAM/disk)
Notifikasi jika terjadi masalah atau downtime
Bantuan teknis dari tim support (biasanya 24/7)
Troubleshooting masalah server, error, atau crash
Panduan migrasi dari server lama
Menyesuaikan resource (RAM, CPU, storage) sesuai kebutuhan
Auto-scaling (pada layanan tertentu)
Log akses, error log, dan monitoring trafik
Laporan performa server dan penggunaan resource
Managed Cloud Server cocok untuk berbagai jenis pengguna, terutama mereka yang tidak ingin atau tidak mampu mengelola server sendiri. Berikut ini adalah kelompok-kelompok pengguna yang paling cocok menggunakan layanan ini:
Fokus utama mereka adalah menjalankan bisnis, bukan urusan teknis server.
Cocok untuk menjalankan toko online, website company profile, sistem reservasi, dll.
Butuh website cepat dan aman tanpa harus menyewa tim IT sendiri.
Ingin fokus mengembangkan aplikasi/website tanpa repot mengelola infrastruktur.
Bisa digunakan untuk hosting proyek klien tanpa mengurus sistem server manual.
Biasanya juga dapat mengelola banyak website dari satu dashboard.
Memerlukan infrastruktur digital seperti LMS (Learning Management System), website kampus, atau sistem informasi.
Sumber daya teknis terbatas, sehingga butuh bantuan manajemen dari penyedia.
Menggunakan CMS seperti WordPress dan butuh performa tinggi tanpa downtime.
Tidak punya keahlian teknis untuk mengurus server dan keamanan.
Perlu infrastruktur yang scalable dan aman.
Belum punya tim DevOps atau System Administrator yang andal.
Bisa fokus ke pengembangan produk daripada mengurus server.
Memerlukan server cepat, aman, dan bisa menangani traffic tinggi.
Downtime = kerugian, jadi butuh dukungan 24/7 dan backup otomatis.
Untuk produk Managed Cloud Server ini kami memiliki produk ini yang dapat di cek di halaman :